Berita ini sudah diterbitkan pada media cetak koran Harian Surya Surabaya

Ludruk kini menjadi tontonan yang jarang diminati masyarakat terlebih anak-anak. Kesan ludruk yang jadul seolah-olah sudah ada di pikiran mayarakat umum. Padahal dalam cerita ludruk, memuat nilai-nilai positif yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari. Seperti gotong royong, guyup rukun, saling membantu, dan menghargai.

            Nilai-nilai positif inilah yang kemudian menjadi tolok ukur bahwa ludruk tetap harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Dengan disajikan lebih modern, tidak monoton, ludruk akan ramah di mata kids zaman now.

            SMA Negeri 1 Kalitidu yang mengusung kegiatan ludruk road show ke sekolah, telah mampu menyihir siswa-siswi di kalangan Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama. Mereka begitu antusias dan mengharapkan penampilan-penampilan selanjutnya yang dibawakan oleh grup teater Mancik SMA Negeri 1 Kalitidu.

            “Pertunjukannya sangat bagus, seru. Banyak hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran, yaitu untuk membuang sampah pada tempatnya, membiasakan diri saling membantu, menghormati orang tua, dan menyanyangi hewan”, kata siswa SMP Negeri 1 Kalitidu.

            Naskah drama yang merupakan karya sastra memuat nilai-nilai kepribadian yang luhur. Persoalannya dunia pengajaran sastra lebih banyak mengajarkan teori. Oleh karena itu diperlukan contoh konkret, untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap literasi khususnya literasi sastra. Salah satu di antaranya adalah dengan teater ludruk road show ke sekolah, yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 1 Kalitidu.