BERITA

Detail Berita

Literasi Bawa Kami Jadi Bupati Sehari

Jumat, 28 Agustus 2020 10:58 WIB
171 |   -

Tak ada yang tak mungkin jika kita mau berusaha. Hari ini, Minggu tanggal 20 November 2016, aku dan Anggi latihan orasi untuk mengikuti lomba Kang Yoto Leadership Challenge. Kami berlatih mulai pukul 16.00 hingga pukul 20.00 di rumah Bu Mira. Beliau sangat sabar, meskipun kami banyak bercanda dan kadang tidak fokus. Kami juga merasa stres karena informasi masih simpang siur, besok itu berorasi sendiri-sendiri atau akan berorasi bersamaan. Terlepas dari itu, kami memilih tema "Bojonegoro Melek Literasi", dimana ide ini dicetuskan oleh Bu Mira.

Senin pagi kami menyempatkan gladi resik di lobi sekolah. Awalnya kami binggung akan berangkat dengan apa, karena Pak Hanah yang akan mendampingi kami tidak membawa mobil. Jarak yang cukup jauh, membuat pihak sekolah tidak mengizinkan kami naik sepeda motor. Akhirnya kami menunggu Pak Hanah untuk pulang dan mengambil mobil, lebih senangnya Bu Mira ikut mendampingi.

Di sesi pertama semua ketua OSIS dari 22 lembaga setingkat SMA sederajat harus mengerjakan 100 soal umum dan hanya 10 siswa dengan nilai tertinggi yang akan diberikan kesempatan untuk berorasi di depan. Alhasil, namaku di terbaik kedua dari 22 lainnya.

Kesempatan berorasi yang aku dapatkan, tidak akan pernah disia-siakan. Mendapatkan nomor urut 10, ternyata itu menjadi keberuntungan tersendiri. Tampil terakhir, membuat aku lebih siap dan matang. Lagu Bojonegoro Matoh, mengawali orasiku. Benar saja, tema literasi yang aku bawakan berbeda dengan peserta lain. Setelah selesai berorasi, beberapa pertanyaan juri menerjang, tapi aku mampu mengatasinya dengan baik.

Ketua OSIS dan sekretasis dari 22 lembaga yang ada, diberi kesempatan untuk memilih 10 ketua OSIS yang sudah berorasi. Dan akhirnya, aku menjadi pemilik suara terbanyak yang otomatis akan mewakili wilayah barat untuk menjadi bupati sehari.

***

Kamis, 23 November kami dipertemukan dengan bupati, wakil bupati, dan pengamat sehari dari wilayah timur dan tengah. Di sana kami diberi pengarahan oleh kepala dinas Setelahnya diajak ke pendopo untuk bertemu dengan kepala bidang Humas guna mendapat arahan saat menjadi Bupati. Kami juga diajak untuk melihat tempat rapat menejemen review, rumah dinas Bupati, dan ruang kerja Bupati.

Kesempatan lain yang bisa aku nikmati adalah mendapat undangan khusus saat Bojonegoro yang menjadi tuan rumah festival HAM.

***

30 Desember adalah hari yang menegangkan sekaligus membahagiakan. Hari ini saya datang ke sekolah bukan sebagai siswa tetapi sebagai bupati yang akan dijemput dengan mobil bupati dan iringan satpol PP. Sebelum meninggalkan sekolah, ternyata teman-temanku menyiapkan yel-yel dan pertunjukkan sederhana. Bersamalan kepada Bapak/Ibu guru, sebagai ucap terima kasih dan pamit untuk melakukan perjalanan dinas.

Pagi ini agendanya adalah memimpin manajemen review dengan kepala dinas dan camat di seluruh Bojonegoro. Kesempatan ini aku gunakan untuk menyampaikan arahan agar pembangunan taman Rajekwesi dikerjakan dengan cepat namun tetap memerhatikan kualitas.

Setelahnya aku akan melakukan sidak di dua tempat yaitu di Lapas dan di Rumah Sakit Veteran. Ternyata pada saat di lapas, nara pidana diberi kemampuan untuk membuat kotak tisu, keset, boneka, mebel, kemeja batik, dan barang-barang yang berbahan dari kain bekas atau kain flanel.

Menuju Rumah Sakit Veteran untuk melihat bagaimana keadaan rumah sakit baru di sana. Kami diajak untuk melihat fasilitas-fasilitas baru, mulai dari poliklinik-poliklinik baru dan yang paling mengesankan di sana adalah teknologi yang digunakan sudah bertaraf internasional, dan canggih.

Cukup lelah setelah melakukan sidak, kami kembali ke ruang Bupati untuk beristirahat. Dan alangkah kagetnya saat aku sampai di ruang Bupati ibuku sudah ada di sana bersama dengan Bu Nawang dan Bu Mira. Saat jam sudah menunjukkan pukul 1 siang kami diajak untuk makan siang bersama Kang Yoto, kepala dinas Pendidikan, dan mahasiswa BIN (Badan Intelejen Negara).

Agenda yang ditunggu-tunggu adalah memimpin Dialog Publik di pendopo malowopati. Bapak/Ibu guru dan teman-teman dari SMA Negeri 1 Kalitidu ikut berpartisipasi dalam acara ini, mereka memberikan support dan motivasi. Sebelum pulang, kami di ajak ke lantai teratas di gedung pemkab baru. Di sana pemandangannya sangat bagus dan kami bisa melihat bagaimana keadaan dan tata letak kota Bojonegoro.

***

Hari ini adalah hari yang tidak mungkin aku lupakan sepanjang hidup. Kami diantarkan kembali untuk pulang ke rumah. Ucapan terima kasih kepada Allah SWT, kedua orang tua, Bapak/Ibu guru, pengurus OSIS, dan teman-teman SMA Negeri 1 Kalitidu.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini