Perkemahan Wirakara
Hari Jumat, 05 Mei 2017 sampai Minggu, 07 Mei 2017 kegiatan perkemahan wirakarya dilakukan, dengan bertempat di Prataan, Tuban, Jawa Timur. Perkemahan yang diselenggarakan oleh Gudep SMA N 1 Kalitidu ini berjalan selama tiga hari dua malam. Berangkat pada Jumat pagi dengan mengendarai 7 truk untuk mengangkut para peserta kemah, dan diikuti pembina pramuka Gudep SMA N 1 Kalitidu yaitu Pak Bachtiar, Bu Nawang, Bu Nurida, Pak Krismar, dan Pak Udin serta waka kesiswaan, guru dan organisasi sukarelawan lainnya. Perkemahan ini bertujuan untuk melatih kesiapan mental, fisik dan jiwa korsa siswa saat berada jauh dari keluarga, serta melatih siswa agar mampu beradaptasi denganlingkungan baru.
Karena letaknya yang cukup jauh dari wilayah Kalitidu, maka Prataan, Tuban di pilih sebagai lokasi perkemahan wirakarya tahun ini, selain itu Prataan juga pernah menjadi tempat perkemahan wirakarya tahun 2015/2016 lalu. Prataan memiliki wilayah hutan yang luas nan asri, di sana juga telah tersedia fasilitas penunjang kegiatan perkemahan. Tak jauh dari lokasi, terdapat air terjun dan sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat.
Sesampainya di lokasi, para siswa segera membangun tenda regu mereka masing-masing dengan dibantu kakak-kakak Dewan Ambalan.
Banyak kegiatan yang diadakan saat perkemahan tersebut salah satunya penjelajahan yang dilakukan di hari kedua dengan rute menyusuri sungai, hutan dan perkebunan warga setempat.Tak lengkap rasanya bila dalam perkemahan tidak ada kegiatan outbond atau permainan. Tantangan demi tangtangan harus dihadapi untuk mencapai suatu keberhasilan. Perlawanan antar regu pun terjadi, mulai dari adu yel-yel, lempar air sampai merias wajah teman seregunya pun dilakukan. Dalam outbond ini sikap solidaritas dan pengorbanan sangat diperlukan.
Cuaca buruk, seperti hujan pun turut mengasah sikap solidaritas dan jiwa korsa peserta, dengan banyaknya tenda yang basah karena hujan membuat mereka saling tolong menolong membantu yang lainnya. Untungnya hujan segera reda sebelum malam tiba, sehingga acara bisa dilanjutkan.
Tapi ternyata ada kendala lain yang menghambat jalannya acara perkemahan tahun ini.
Malam kedua di Prataan, Tuban. Seharusnya menjadi sebuah peristiwa wajib dalam sebuah perkemahan yaitu upacara penyalaan api unggun. Namun karena kondisi lingkungan yang mendadak mistis membuat upacara ini harus terbatalkan. Ada sekitar sepuluh siswi yang kerasukan sehingga malam yang seharusnya diisi upacara menjadi tahlil bersama untuk membantu meredakan korban dan melindungi diri peserta masing-masing. Hal tersebut mungkin dikarenakan para siswi itu kelelahan dan dalam keadaan pikiran yang tengah kosong sehingga hal seperti itu dapat terjadi. Ditambah lagi disisi lokasi perkemahan terdapat sebuah makam tua. Akibat dari kondisi ini menjadikan perkemahan wirakarya tahun 2016/2017 berjalan tanpa upacara api unggun, dan acara-acara yang telah disusun pun menjadi kacau. Sehingga keesokan harinya pembina memutuskan untuk segera merobohkan tenda dan kembali pulang ke SMA N 1 Kalitidu.
Seperti sebelumnya perjalanan pulang kali ini juga diangkut menggunakan tujuh buah truk. Dalam perjalanan berangkat maupun pulang semuanya berjalan lancar.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini