OPINI

Detail Opini Guru

BUAH DARI BERBUAT BAIK

Jumat, 22 Agustus 2025 07:13 WIB
683 |   -

Penulis: Mujiati, S.Ag.

Ada seorang tukang becak yang sudah cukup tua, beliau tinggal di daerah Dinoyo, Malang Jawa Timur, setiap hari jumat ia mengratiskan tariff becaknya, dengan niat sedekah, suatu kali, pada hari jumat, ada seorang pria bapak- bapak yang jadi penumpangnya. Pria itu naik becak jarak dekat saja, tanpa tawar-menawar, pria itu membayar tarif becak yang ditumpanginya dengan uang 20 ribu rupiah, akan tetapi langsung ditolak sama bapak tukang becak, seraya berkata “saya ikhlas pak sudah jangan diibayar, saya cuma bisa sedekah dengan cara seperti ini.”

Si penumpang pun kaget, tapi karena terburu-buru, pria itu langsung pergi begitu saja, setelah mengucapkan terima kasih. Pekan berikutnya, pada hari jumat pula pria itu bertemu lagi dengan tukang becak yang sama pada jumat lalu. Setelah diantar ke tempat tujuan, pria itu menyodorkan uang 200 ribu rupiah atau 10 kali lipat dari sedekah tukang becak kepada pria ini pada hari jumat yang lalu untuk tarif becaknya. Tukang becak yang sudah tua ini pun menjawab dengan tenang,InsyaAllah saya ikhlas pak, saya cuma bisa sedekah dengan cara seperti ini, mengantarkan orang”. Karena merasa aneh, pria yang menumpang itu menimpali,lha kalau begini terus, istri dan dan anak bapak makan apa? Kenapa tidak mau dibayar?”, dan tukang becak itupun menjawabAlhamdulilah, istri saya pun sama- sama ikhlasjika tiap hari jumat, saya bersedekah dengan cara ini”,“oh jadi bapak tidak mau dibayar pada hari Jumat saja”,tanya Si penumpang memastikan,Betul Pak”, jawab si Tukang becak. Kemudian penumpang tadi bertanya kembali,kalau boleh tau rumah bapak dimana?”, “saya tinggal di desa Dinoyo Pak, belakang bank.”

Hari pun berlalu, dan di hari jumat berikutnya, pria si penumpang becak yang penasaran ini mencari rumah tukang becak tersebut, setelah menyusuri gang sempit sebelah gedung bank di daerah Dinoyo,akhirnya pria itu menemukan rumah sederhana milik tukang becak yang dicarinya, setelah mengetuk pintu keluarlah seorang wanita yang sudah tua, masih menggunakan mukena. Hatinya bergetar, batinnya menangis, betapa selama ini, ia sangat dicukupi kebutuhannnya oleh Allah, malah jarang bersimpuh kepada-Nya. Jangankan sedekah, dan shalat dhuha, sholat wajib saja masih sering ia tinggalkan.

Ia pun bertanya kepada wanita tua itu tentang suaminya, lalu meminta izin untuk meminjam KTP bapak dan ibu sekalian,Bapak masih melakukan persiapan untuk sholat jumat. Ini KTP-nya. Kalau boleh tahu buat apa ya?”,tanya istri tukang becak itu. Bu, bapak dan ibu telah membuka mata hati saya, ini jalan hidayah yang telah Allah anugerahkan kepada saya, Insyaallah Bapak dan ibu saya daftarkan untuk naik haji ONH Plus bersama saya dan istri. mohon diterima ya..Bu”.

Masya Allah …. sungguh Maha Pemurah Allah SWT., yang membalas kebaikan-kebaikan kecil dengan kebaikan-kebaikan yang lebih besar. Amin.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini