OPINI

Detail Opini Guru

GRAHA WAHANA KRIDA

Senin, 19 Mei 2025 23:21 WIB
93 |   -

Penulis: Joko Triyono,S.Pd.

 

Sahabat AKSI, tentu kita mengetahui nama dari gedung besar di sekolah kita yang saat ini tengah menjadi sorotan dan menjadi tempat berbagai aktvitas sekolah diadakan. Namun, sebagian besar dari kita tidak benar-benar mengetahui apa itu arti dari GWK (Graha Wahana Krida). Ada beberapa anak berfikiran negatif tentang ini, ada yang berargumen bahwa nama ini adalah tiruan dari GWK (Garuda Wisnu Kencana) yang ada di Bali.

Menurut narasumber kami, Pak Joko, yang merupakan pencetus nama GWK ini sendiri, GWK sebenarnya sama sekali bukan hasil tiruan, ini adalah nama yang dibuat oleh beliau dengan arti dan maksud khusus.

Kata beliau, Graha Wahana Krida berarti gedung untuk beraktivitas. Bila diartikan perkata, “Graha” adalah gedung atau tempat, “Wahana” adalah sarana atau kendaraan, sedangkan “Krida” adalah aktivitas. Jadi, dapat kita mengerti dan simpulkan bahwa GWK adalah gedung untuk beraktivitas. Beraktivitas di sini seperti kegiatan-kegiatan sekolah yang sering kita laksanakan seperti Gelar Gaya, Hari Maulid Nabi, Bazar, Bulan Bahasa dan banyak kegiatan lainnya. Hampir semua diadakan di GWK. Sejujurnya kita telah memanfaatkannya dari banyak aspek mulai kesenian hingga kegiatan pertemuan. Bahkan Pak Joko mengatakan, jika gedung ini diperbaiki lagi nantinya akan bisa disewa untuk acara mulai dari reunian hingga pernikahan atau acara lainnya. Gedung ini adalah gedung yang serba guna, yang bisa dimanfaatkan apapun yang postif termasuk berlatih badminton dan sebagainya.

 

Mengingat Graha Wahana Krida yang begitu besar, tentunya dana yang dikeluarkan sekolah (juga dana gedung dari murid) tidak sedikit. Ketika kami menanyai Pak Suprianto atau kita sering memanggilnya Pak Pri, narasumber kami diaspek biaya GWK, kami cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan beliau.

Dana yang dihabiskan sekolah untuk membangun GWK sampai saat ini adalah 1 miliar rupiah atau bahkan lebih. Tahap pertama, sekolah telah mengerahkan dana sebesar 300 juta rupiah, bisa kita bayangkan uang sejumlah itu bagi kita sangat besar. Pak Pri yang menangani ini sebenarnya cukup kesulitan, beliau sempat curhat bagaimana sulitnya mendapatkan dana dikarenakan siswa yang masih belum membayar uang gedung. Tapi sekolah kita adalah sekolah yang toleransinya sangat tinggi terhadap siswa, seharusnya kita harus bersyukur bisa bersekolah di sini.

Tahap kedua dan ketiga, 800 juta rupiah hingga kita dapat melihat gedung GWK yang sekarang ini. Namun, semua ini belum cukup. Pak Pri mengatakan gedung ini akan dikeramik, atap yang bagus, sound, dan fasilitas yang memadai lainnya. Tentu sebagi warga sekolah kita seharusnya ikut mengerti tentang apa yang terjadi dan sedang dijalani oleh sekolah sehingga kita dapat sedikit meringankan beban dengan membayar uang gedung tepat waktu.

Jadi sahabat Aksi, mari kita tumbuhkan rasa saling memiliki antar satu sama lain. Dengan begitu program-program yang telah direncanakan oleh pihak sekolah dapat berjalan lancar. Sama halnya dengan GWK ini, apabila kesadaran saling memiliki mungkin proses pembangunan gedung ini nggak bakal semolor ini. Sahabat Aksi mari kita banggakan sekolah tercinta kita ini, kalau tidak bisa hingga keluar daerah kita setidaknya kita dapat membanggakan sekolah tercinta kita ini di hati kita masing-masing.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini