SEBUAH RENUNGAN PERJALANAN KEHIDUPAN

Penulis: Mujiati, S.Ag.
Dalam kehidupan yang senantiasa berganti hari demi hari, seiring doa dan dakwah kita dengarkan untuk menyirami hati yang penuh ketundukan dan mengharapkan keridhoan Allah SWT. Kesadaran mulai muncul dengan tekad untuk menjadi hamba Allah yang taat. Namun kenyataan rutinitas membuat kembali mengisi hari-hari kita, bahkan kesadaran kembali tumpul bahkan luntur. Oleh karena itu melalui doa bersama, mengaji bersama, dan kegiatan keagamaan lainnya kembali mengajak kita bersama. Oleh karena itu, marilah kita berupaya dengan sungguh-sungguh memperbaruhi kita terhadap Allah SWT.
Untuk itu marilah memperbaruhi kembali komitmen kita kepada Allah yang sering kita ulang-ulang sering pula tidak kita resapi sebuah komitmen yang semestinya menyertai setiap derap langkah kita yaitu “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah SWT”.
Setiap orang beriman pasti sadar bahwa hidup didunia ini hanya sementara dan dalam batas waktu tertentu. Kita menyadari bahwa usia manusia berbeda satu sama lainnya, begitu pula amal dan bekalnya. Setiap orang yang berimann pasti sadar dan paham saat ini kita sedang meniti jalan menuju kehidupan abadi yakni menuju akhirat.
Hal ini berbeda dengan pandangan orang-orang yang tidak beriman, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al A’rof ayat 16-17 yang artinya: “ Tetapi kamu (orang-orang kafir) lebih memilih kehidupan duniawi, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”.
Sayangnya, kesadaran ini seringkali terlupakan oleh diri kita sendiri. Padahal, tidak mungkin, hari ini, esok atau lusa, perjalanan itu harus terhenti bahkan bisa saja dengan sangat tiba-tiba. Memang jiwa manusia selalu digoda oleh syaitan, diuji dengan hawa nafsu, lupa dan kemalasan.
Kemudian hati jiwa dan raga kita sering menjadi lemah dalam mengumpulkan bekal dan beribadah. Karenanya kita sadar bahwa kita selalu membutuhkan siraman-siraman suci, baik berupa bacaan Al-Qur’an, sabda-sabda Rosulullah, mutiara hikmah, para ulama, dan juga ucapan saling menasehati diantara sesama saudara seiman, sehingga kita tetap berada pada jalan yang benar, istiqomah, melalui sebuah proses perjalanan menuju Allah SWT. Untuk itu dari renungan kehidupan di atas semoga semakin menambah dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini