TURNBACKHOAX
Kemajuan pola pikir dan gaya hidup masyarakat dari zaman ke zaman dapat dikatakan melaju secara pesat. Gaya hidup yang menginginkan semua serba instan dan praktis mendorong mereka untuk terus menciptakan terobosan teknologi yang canggih terbarukan. Namun dengan kemajuan teknologi tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran akan keuntungan dan akibat dari kemajuan teknologi dapat menjadi bumerang bagi kehidupan masyarakat itu sendiri. Salah satu kemajuan teknologi yang paling nampak adalah kemajuan di bidang telekomunikasi dan informatika.Kehadiran media sosial online adalah buah hasil pemikiran gemilang tokoh dunia. Seperti halnya teknologi lain, media sosial online juga memiliki sisi positif dan negatif dari penggunaannya. Dilihat dari sisi negatifnya, salah satu masalah yang timbul dari media sosial online adalah adanya berita hoax.
Akhir akhir ini di Indonesia berita hoax sedang ramai diperbincangkan karena dampaknya yang begitu besar bagi masyarakat.Lalu apakah itu Hoax? Hoax adalah sebuah kebohongan atau informasi sesat yang sengaja disamarkan agar terlihat benar, sedangkan berita Hoax adalah sebuah publikasi yang terlihat seperti berita factual, namun ternyata berisi kebohongan atau fitnah. Biasanya Hoax dibuat untuk menyebarkan pesan yang bersifat menjatuhkan nama dari seseorang ataupun sebuah instansi tertentu.
Media yang paling sering dan sangat mudah untuk menyampaikan berita Hoax ini adalah media sosial online. Dengan kecanggihan teknologi yang membuat semuanya serba cepat dan praktis, para penyebar hoax dapat lebih bebas melakukan apa yang mereka inginkan.Dengan kecangguhan teknologi pula, para oknum sering melakukan hal negatife termasuk menyebarkan berita Hoax kepada masyarakan agar menjadi resah dan ketakutan.
Untuk mengatasi hal serupa, pada hari Minggu, 8 Januari 2017,diadakan Deklarasi Anti Hoax yang diselenggarakan serempak di 7 kota,yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Wonosobo, Jogja, dan Surabaya,yang berpusat di keramaian Car Free Day. Kegiatan ini di prakarsai oleh Masyarakat Anti Hoax dan dipimpin oleh Septiaji Eko Nugroho. Kegiatan ini juga mendapat respon oleh Menkominfo yang ditunjukkan dengan partisipasi rombongan dari Menkominfo di kegiatan ini. Pada kesempatan ini pula, gerakan Masyarakat Anti Hoax meluncurkan situs TURNBACKHOAX.id, dan aplikasi mobile TURNBACKHOAX oleh masyarakat Telekomunikasi dan Informatika Indonesia. Dengan adanya situs dan aplikasi mobile tersebut, masyarakat diharapkan dapat menyampaikan ataupun melaporkan tentang adanya berita hoax yang meresahkan lingkungan tempat tinggalnya.
Ada beberapa upaya yang dapat digunakan sebagai tindakan untuk melawan hoax yang dapat mengancam kebhinekaan. Pertama, perlunya sosialisasi ataupun literasi media tentang bagaimana cara menggunakan media social secara bijak. Bagaimanapun juga,di zaman modern ini media sosial adalah induk dari segala informasi. Apapun dapat tersebar dan masuk langsung kepada masyarakat.Tanpa adanya filter, maka yang akan terjadi adalah tindakan menggunakan media sosial secara semena-mena. Lebih buruknya lagi,dapat terjadi kesalahfahaman antar masyarakat yang berujung pada tindak kekerasan seperti tawuran dan hal-hal buruk lainnya.
Kedua, pentingnya mengembalikan karakter para remaja. Sifat yang dimiliki oleh remaja saat ini bukanlah sifat yang berdasarkan Pancasila maupun Bhineka Tunggal Ika, namun sifat-sifat urusanmu urusanmu, urusanku urusanku.Sifat ego tanpa toleransi dapat menjadi faktor pemecah kebhinekaan.
Ketiga, pelajar sebagai agen perubahan (Agen of Change) harus terlibat dalam mengatasi permasalahan nasional,seperti maraknya berita hoax. Sebagai manusia terpelajar, seharusnya pelajar juga mampu membedakan antara yang benar dan salah. Pelajar juga harus memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Dengan karakter yang kuat, pelajar mampu menangkal hal-hal negatif dari maraknya penyebaran hoax seperti saat ini. Selain itu, pelajar juga harus bisa memberikan pelajar sederhana tentang cara mengatasi dan menghadapi berita hoax kepada generasi penerusnya. Dengan harapan, generasi kedepannya tidak keteledoran menghadapi situasi seperti seperti ini.
Ketiga upaya diatas secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi pertolongan pertama tentang bagaimana cara menghadapi hoax. Sekecil apapun perbuatan,jika itu bermanfaat bagi orang lain kenapa tidak kita lakukan?
Memang mempertahankan tak semudah memulai. Seperti halnya kebhinekaan ini, pendiri bangsa terdahulu yang menyatukan, kita yang mempertahankan. Kebhinekaan tentu dibuat atas dasar dan alasan tertentu pula. Dengan kata lain, apakah kerikil kecil saja dapat membuat kita pecah? kita bukan air yang lemah, kita disini berdiri bagai tanah yang tahan terhadap apapun yang mencoba menghancurkannya. Mari kita satukan tekad, tunjukkan bahwa kita kuat dan kita mampu melawan Hoax!
“Lawan Hoax, Satukan Perbedaan“
Zaki Alamsyah
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini